Pernikahan adalah salah satu sunnah rosulullah SAW
yang sangat disenangi , karena pernikahan akan menjadi sebab tetapnya garis
keturunan seseorang serta tetapnya hubungan silaturrohmi , allah SWT telah
memberikan semangat pernikahan dalam
al-qur’an
Ø
surat an-nisa’ ayat
3 ; maka menikahlah kalian dengan perempuan yang kalian senangi dua , tiga atau
empat.
Ø
Dalam ayat yang
lain ( surat ar-rum ayat 21 ) allah SWT juga berfirman ; dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah dia ( allah SWT )
telah menciptakan pasangan pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya ,
dan dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang.
Ø
Dalam ayat yang
lain ( surat an-nur ayat 32 ) ; dan nikahkanlah orang orang yang masih
membujang diantara kamu dan juga orang orang yang layak menikah dari hamba
sahayamu yang laki laki dan perempuan , jika mereka miskin allah SWT akan
memberi kemampuan pada mereka dengan karuniaNya.
Sebelum menikah seorang laki laki hanya memiliki
dua tangan , dua kaki dan dua mata serta anggota tubuh yang lain , setelah
mereka menikah , mereka akan memiliki empat pasang tiap anggota tubuh ,
v
ketika isteri
bertanya pada suami ; wahai suamiku , untuk siapakah kedua tanganmu ? maka
suami akan menjawab ; kudua tanganku ini untukmu wahai isteriku .
v
untuk siapa
hidungmu wahai suamiku ? suami menjawab ; untukmu wahai isteriku .
v
untuk siapa kedua
matamu ? suami menjawab dengan mesra ; kedua mata ini hanya untukmu wahai
isteriku.
Rosulullah SAW bersabda ; wahai para pemuda , barang
siapa diantara kalian yang telah mampu untuk biaya pernikahan ( lahir dan batin
) maka menikahlah , karena sesungguhnya pernikahan itu akan lebih menundukkan
pandangan ( menjaga mata ) dan lebih menjaga farji ( kelamin ) dari perzinaan.
Rosulullah SAW juga bersabda ; menikahlah kalian
dengan perempuan yang bisa memberikan keturunan ( al-walud ) dan yang mempunyai
kasih sayang , karena aku akan berlomba lomba memperbanyak ummat pada hari
kiamat.
Dan masih banyak sekali ayat ayat al-qur’an dan
hadist hadist rosulullah SAW yang menjelaskan tentang pernikahan.
Hubungan
intim dan waktunya
Perlu diketahui bahwa maksud agung dari sebuah
pernikahan adalah ibadah , taqurrub ( mendekatkan diri pada allah SWT ) ,
mengikuti sunnah rosulullah SAW dan mendapatkan anak sebagai penerus keturunan
, karena hanya dengan sebuah pernikahan itulah alam dan isinya akan tetap ada
dan lestari , tanpa ada pernikahan maka garis keturunan akan terputus dan alam
ini tidak akan lestari .
Panen tidak akan kita hasilkan dengan baik kecuali
kita menanam dan merawat tanaman dengan cara yang baik pula serta menunggu
beberapa waktu sampai buah tanaman benar benar kelihatan bagus , begitu juga
dengan anak yang menjadi buah hati kita , tidak akan kita dapatkan keturunan
yang baik pula jika kita salah dalam menyebar benihnya dalam rahim sang istri .
Allah SWT berfirman dalam surat al-baqoroh ayat 223
; istri istrimu adalah ladang bagimu , maka datangilah ladangmu itu kapan saja
dengan cara yang kamu sukai dan utamakalah yang baik untuk dirimu.
Sebab turunnya ayat ini adalah ; orang orang muslim
mengatakan ; sungguh kami menjima’ istri kami dengan menderum / berlutut ,
berdiri , terlentang , dari samping dan belakang. Lalu orang yahudi berkata ;
sungguh kalian menjima’ istri kalian seperti binatang ternak , kami menjima’
istri kami hanya dalam satu posisi , karena kami membaca dalam kitab taurot
bahwa menjima’ istri dengan posisi selain terlentang sangatlah menjijikkan
menurut allah SWT , maka allah SWT membohongkan perkataan orang yahudi dengan
ayat tersebut. Dalam ayat ini dijelaskan keperbolehan menjima’ istri dengan
posisi dan cara yang dikehendaki baik duduk , berdiri , maupun terlentang ,
dari arah manapun atas , bawah , depan ataupun belakang serta kapanpun waktu
yang dikehendaki pagi , siang atau malam yang pasti hanya dalam satu lubang
fagina / farji bukan pada lubang dubur / anus .
Pendapat
ahli ilmu ;
1) orang yang menjima’ istrinya pada malam jum’at maka
anaknya akan menjadi orang yang hafal al-qur’an
2) orang yang menjima’ istrinya pada malam sabtu maka
anaknya akan menjadi orang gila
3) orang yang menjima’ istrinya pada malam ahad maka
anaknya akan menjadi pencuri
4) orang yang menjima’ istrinya pada malam senin maka
anaknya akan menjadi orang fakir , miskin atau menjadi orang yang ridho dengan
qodo’ allah SWT
5) orang yang menjima’ istrinya pada malam selasa maka
anaknya akan menjadi orang yang berbakti pada orang tua
6) orang yang menjima’ istrinya pada malam rabu maka
anaknya akan menjadi orang yang cerdas , banyak ilmu dan banyak bersyukur
7) orang yang menjima’ istrinya pada malam kamis maka
anaknya akan menjadi orang ikhlas
8) orang yang menjima’ istrinya pada malam hari raya
maka anaknya akan menjadi orang yang mempunyai enam jari
9) orang yang menjima’ istrinya dengan berbicara maka
anaknya akan menjadi orang yang bisu
10) orang yang
menjima’ istrinya dalam kegelapan maka anaknya akan menjadi tukang sihir
11) orang yang
menjima’ istrinya dalam kondisi terang maka anaknya akan menjadi orang yang
sangat tampan / cantik
12) orang yang
menjima’ istrinya dengan melihat aurot wanita lain maka anaknya akan menjadi
buta / buta hatinya
13) orang yang
menjima’ istrinya sambil bertanya tentang bekal uang saku untuk perjalanan maka
anaknya akan menjadi pembohong / pendusta
14) orang yang
menjima’ istrinya dibawah pohon maka anaknya akan menjadi orang yang terbunuh
dengan besi , tenggelam atau mati tertimpa pohon
Ahli ilmu mengatakan ; sebaiknya bagi suami
melakukan empat hal ketika hendak melakukan hibungan intim
1. Memegang kedua tangan istri
2. Menyentuh halus / meraba dada payudara istri
3. Mencium kedua pipi istri dengan mesra
4. Membaca bismillah sebelum memasukkan dzakar / penis
kedalam fagina
Rosulullah SAW bersabda ; barang siapa yang
berhubungan intim dengan istrinya ketika haid maka dia seperti menggauli ibunya
sebanyak 70 kali.
Sebagian ulama’ pernah ditanya tentang berapakah
ni’mat dunia ; mereka menjawab ; ni’mat dunia sangat banyak dan tidak terhitung
, seperti firman allah SWT dalam surat an-nachl ayat 18 ; jika kalian semua
menghitung ni’mat allah SWT maka kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya .
akan tetapi ni’mat yang paling agung ada tiga ;
1. Mencium wanita
2. Menyentuh wanita
3. Memasukkan dzakar / penis kedalam fagina
Seputar
intim
Imam suyuti RA berkata dalam kitabnya ; perlu
diketahui bahwa hubungan intim itu tidak layak dilakukan kecuali ketika
memuncaknya syahwat seseorang dan telah siapnya mani untuk dikeluarkan , maka
ketika demikian mani harus dikeluarkan seketika itu juga seperti halnya kita
mengeluarkan kotoran dalam perut kita karena jika seperma itu ditahan maka akan
menimbulkan bahaya yang sangat besar . Orang yang terlalu sering berhubungan
intim juga akan menyebabkan cepat tua , pikun , beruban dan berkurangnya energi
kekuatan .
Berhubungan intim juga harus dilakukan dengan
beberapa cara diantaranya ;
a) Istri tidur terlentang dan posisi suami berada
diatas istri
b) Suami memulai dengan pemanasan terlebih dahulu
seperti memeluk , mencium atau yang lainnya dengan sekiranya istri sampai pada
titik syahwat yang tinggi
c) Setelah istri siap untuk melakukan hubungan intim ,
maka suami mulai memasukkan dzakarnya dengan pelan dan menggerakkannya masuk
kedalam farji
d) Ketika mani telah menunjukkan tanda akan keluar
maka jangan mencabut dzakar dari farji , peluklah istri dengan erat dan
keluarkan mani didalam farji
e) Ketika tubuh suami telah tenang maka lepaskan
dzakar dari dalam farji dan condong / turun dari arah kanan , karena ini akan
menyebabkan anak laki laki
f) Usaplah farji dan dzakar dengan menggunakan dua
kain yang bersih dan berbeda , satu kain untuk suami dan satu kain lagi untuk
istri , jangan mengusap dengan satu kain karena itu dapat menyebabkan kebencian
antara suami istri
g) Hubungan intim lebih baik dilakukan ketika
memuncaknya syahwat dan tubuh yang sehat
h) Jangan memaksa berhubungan intim ketika sakit ,
tubuh gemetar , hati yang susah dan sedih serta ketika sedang ada masalah
dengan istri , karena hal itu akan mempengaruhi kualitas dan keni’matan
hubungan intim
Adab
berhubungan intim ;
ü
Tiga adab sebelum
berhubungan intim ;
1. Dahulukanlah pemanasan dengan cara bercumbu rayu
dan bermain tubuh sang istri untuk menyenangkan hati istri supaya lebih siap
berhubungan intim dengan hati yang senang
2. Jagalah cara dan posisi ketika berhubungan intim ,
jangan berhubungan intim dalam kondisi istri menderum / berlutut seperti
binatang karena itu akan memberatkan posisi istri , atau posisi istri tidur
atas lambungnya karena itu bisa menyebabkan sakit lambung , atau posisi istri
berada diatas suami karena bisa menyebabkan kemandulan , posisi yang paling
baik ketika berhubungan intim adalah istri berada dibawah tidur terlentang
mengangkat kedua kakinya
3. Menjaga waktu ketika berhubungan intim yaitu waktu
ketika memasukkan dzakar kedalam farji dengan membaca ta’awwudz dan bismillah ,
menggesekkan dzakar pada bibir farji , meremas payudara atau dengan cara yang
lain sekira bisa lebih membangkitkan syahwat istri
ü
Tiga adab ketika
berhubungan intim ;
1. Tetap semangat , lembut dan jangan berbicara ketika
berhubungan intim
2. Pelan pelan ( jangan kasar dalam permainan intim )
lembut sehingga permainan suami bisa mengeluarkan mani istri karena hal itu
akan menyebabkan kasih sayang dan rasa cinta dalam hati
3. Keluarkanlah dzakar ketika istri akan terasa
mengeluarkan maninya , karena jika dzakar tetap didalam farji ketika mani istri
keluar akan menyebabkan lemahnya dzakar , dan jangan mencabut dzakar dari dalam
farji ketika dzakar sedang mengeluarkan mani karena itu akan menyakitkan hati
istri
ü
Tiga adab setelah
berhubungan intim ;
1. Perintahkan istri untuk tidur miring kearah kanan
jika menginginkan anak laki laki , jika istri tidur miring kearah kiri maka
akan menyebabkan anak perempuan
2. Suami membaca dzikir dalam hati ketika keluarnya
air mani
3. Sunnah berwudhu’ setelah berhubungan intim ketika
hendak tidur , mencuci dzakar ketika hendak berhubungan intim yang kedua
kalinya
Disebutkan
;
Hendaknya sebelum berhubungan intim suami menyebut
nama allah SWT , membaca surat al-ikhlash , membaca takbir , tahlil ( la ilaha
illallah ) , membaca “
bismillahil aliyyil adhim allahhummaj’alha dzurriyyatan thoyyibatan in kunta
qoddarta an takhruja min shulbi , allahhumma jannibni as-syaithona wa
jannibissyaithona ma rozaqtani “. Kemudian memerintahkan istri tidur miring kearah
kanan jika menginginkan anak laki laki ( dengan izin allah SWT ) jika allah mentaqdirkan kehamilan dari
hubungan intim tersebut , hal ini telah diuji dan banyak terbukti kebenarannya.
Pendapat
sebagian ulama’ ;
Orang yang menjima’ istrinya kemudian dia membaca
do’a ini dalam hatinya ketika akan
mengeluarkan air mani “ la
yudrikuhul abshor wahuwa yudrikul abshor wahuwal lathiful khobir “
maka insya’allah anak yang dihasilkan dari hubungan intim tersebut akan
melebihi kedua orang tuanya baik dari segi ilmu , amal ataupun akhlaq nya .
Faidah
;
Dalam kitab bujairomi alal khotib disebutkan
tulisan imam azroq dari baginda muhammad SAW ; bahwa orang yang menginginkan
anak laki laki hendaknya dia membaca do’a ini “
bismillahhirrohmanirrohim allahhumma inni usammi ma fi bathniha muhammadan
faj’alhu li dzakaron “ tepat diatas perut istrinya ketika permulaan
kehamilan , maka insya’allah akan dilahirkan anak laki laki , hal ini telah
teruji dan terbukti .
Do’a
do’a ketika berhubungan intim
Rosulullah saw bersabda ; orang yang membaca
bismillah ketika berjima’ dan menghasilkan anak maka baginya mendapat beberapa
kebaikan sebanyak jumlah nafas yang dihembuskan anak tersebut dan sebanyak
jumlah keturunannya sampai hari qiamat.
Ketika hendak berjima’ maka suami terlebih dahulu ;
v
mengucapkan salam السلام عليكم يا باب الرحمة ( as-salamu alaikum ya baabar rohman )
v
kemudian istri
menjawab و عليكم السلام يا
سيد الأميـــــــــين
( wa alaikumus salam ya sayyidal amin )
v
kemudian suami memegang kedua tangan istri dan
membaca ; رضيت
با الله ربا ( rodhitu billahi robban )
v
kemudian suami
meremas kedua payudara istri sambil membaca sholawat ; اللهم
صل على سيدنا محمد و على أل سيدنا محمد ( allahhumma sholli ala
sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad )
v
kemudian suami
mencium ubun ubun istri dan membaca ; ( ya lathifu allahu nurun ala nurin syahidan nuru ala man
yasya’u )
v
lalu suami mencondongkan
kepala istri kearah kiri dan membaca ; ( fi sam,iki allahu samiun ) sambil
mencium dan meniupkan pada telinga kanan istri
v
kemudian suami
mencondongkan kepala istri dengan pelan dan lembut kearah kanan dan membaca ; (
fi sam,iki allahu samiun )
v
kemudian suami
mencium kedua pipi istri dan berdo’a ; ( ya karimu , ya rohmanu , ya rohimu ya
allah )
v
kemudian mencium
hidung dan berdo’a ; ( farouhun wa roihanun wa jannatu naim )
v
lalu mencium kedua
pundak istri dan berdo’a ; ( ya rohmanaddunya ya rohimal akhiroth )
v
kemudian mencium
leher istri dan berdo’a ; ( allahu nurus samawati wal ardhi )
v
kemudian mencium
janggut istri dan berdo’a ; ( nuru habibil iman min ibadikas sholihin )
v
mencium kedua
telapak tangan istri dari kanan ke kiri dan berdo’a ; ( ma kadzabal fu’adu ma
ro’a )
v
lalu mencium diantara
kedua payudara istri dan berdo’a ; ( wa alqoitu alaika mahabbatan minni )
v
lalu mencium dada
istri tepat pada arah bagian hati dan berdo’a ; ( ya hayyu ya qoyyum ) ,
kemudian berhubungan intim .